Macam-macam Hukum Bacaan Tajwid Nun Sukun dan Tanwin dalam Al Quran
Saat membaca kitab suci Al Quran, ada baiknya jika seorang Muslim memahami ilmu tajwid terlebih dahulu. Tajwid adalah cabang ilmu yang mengatur tata cara membaca Al Quran dengan baik dan benar.
Dengan memahami ilmu tajwid, umat Muslim dapat memperbaiki bacaan Al
Quran-nya dengan mempelajari bagaimana cara melafazkan ayat-ayat Al Quran yang
benar. Sehingga, ayat yang dibaca tersebut lebih tepat maknanya.
Mempelajari ilmu tajwid hukumnya fardhu kifayah. Sedangkan
mengamalkannya hukumnya fardhu ‘ain bagi setiap umat Muslim yang membaca Al
Quran. Sebagaimana firman Allah:
“Dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).” (QS. Al
Furqon: 32)
Dikutip dari jurnal Pendidikan Agama Islam Materi Tajwid dengan
Metode Card Sort oleh Putri Nandani (2018), mengenai maksud dari tartil
yang ada dalam ayat tersebut, Sayyidina Ali menjelaskan dalam riwayatnya:
“Tartil yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah memperbaiki atau memperindah bacaan huruf hijaiyah yang terdapat dalam Al Quran, dan mengerti hukum-hukum ibtidak dan waqof.”
Hukum Bacaan Tajwid Nun Sukun dan Tanwin
Ilustrasi mempelajari hukum bacaan
tajwid dalam Al Quran. Foto: Umma
Ilmu tajwid sendiri memiliki berbagai macam hukum bacaan yang bisa
dipelajari dan dipahami umat Muslim. Salah satunya berlaku apabila nun sukun (نْ) atau tanwin ( ــٌـ, ــٍــ, dan ــًـ)
bertemu dengan huruf hijaiyah tertentu. Ada empat hukum bacaan yang berhubungan
dengan nun sukun dan tanwin, yaitu:
1. Izhar
Izhar artinya terang atau jelas. Hukum bacaan izhar berlaku jika ada nun
sukun atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf idzhar, yakni أ, ھ,
ع, ح, غ, خ
Contoh:
فَصَلِّ
لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Fasholli lirabbika wanhar
سَلَامٌ
هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Salamun hiya hattaa matlaa il fajr
2. Idgham Bighunnah
Idgham artinya memasukkan. Idgham bighunnah adalah setiap nin sukun atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf ي, ن, م, و Cara membacanya yaitu nun sukun atau tanwin dimasukkan menjadi satu dengan huruf sesudahnya dan dibaca mendengung.
Contoh:
مَن
يَقُولُ
May yaqụlu
غِشَاوَةٌ
وَلَهُمْ
Gisyāwatuw wa
lahum
3. Idgham Bilaghunnah
Idgham bilaghunnah adalah memasukkan bacaan nun sukun atau tanwin ke
huruf berikutnya tanpa disertai dengung. Yang termasuk huruf Idgam Bilagunnah
adalah ل atau ر.
Contoh:
غَفُوْرٌرَحِيْمٍ
Ghofuururrohiimin
مِنْ
لَدُنْكِ
Milladunka
4. Ikhfa
Ikhfa artinya samar. Hukum bacaan ikhfa berlaku jika nun mati atau
tanwin bertemu dengan huruf ت, ث, د, ذ, ز, س, ش, ص, ض, ط, ظ, ف, ق,
ك. Cara membacanya adalah samar-samar, tidak
sejelas izhar tapi tidak selebur idgham.
Contoh:
مَنْ
ذَاالَذِي
Manngdzalladii
إِنَّهُ
كَانَ حُوبًا كَبِيرً
Innahụ kāna ḥụbang kabīrā
5. Iqlab
Iqlab artinya menukar atau mengubah. Iqlab terjadi apabila setiap nun
sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ﺏ.
Cara membacanya adalah dengan menyuarakan huruf nun sukun atau tanwin menjadi
suara mim, dengan merapatkan dua bibir dan mendengung.
Contoh:
مِنْ
بَاقِيَةٍ
Mim baaqiyatin
كَلَّا
ۖ لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ
Kallā layumbażanna fil-ḥuṭamah
Komentar
Posting Komentar